Artikel Featured Kisah & Pengetahuan

Ruqyah Syar’iyah, Pentingnya dan Syarat-Syaratnya

Ruqyah Syar’iyah – Ruqyah menurut bahasa adalah bacaan, mantra atau jampi-jampi. Imam Ibnul Atsir rahimahullah berkata: Ruqyah adalah bacaan atau mantra yang dibaca untuk orang yang terkena gangguan seperti demam dan kesurupan, serta gangguan-gangguan lainnya.

Makna Ruqyah Syar’iyah

Menurut Syekh Nashiruddin al-Albani rahimahullah: “Ruqyah syar’iyah adalah Bacaan yang terdiri dari ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah yang shahih, untuk memohon kesembuhan kepada Allah dari gangguan yang ada, atau memohon kepada-Nya perlindungan dari kejahatan yang akan datang atau yang dikhawatirkan.”

Mungkin akan muncul pertanyaan di benak anda mengapa kita harus mengambil solusi ruqyah untuk menyembuhkan penyakit yang sedang kita alami, apakah itu sakit fisik, mental, gangguan jin dan sebagainya, adapun yang kita dimaksud dengan Ruqyah adalah kumpulan ayat-ayat al-Qur-an, ta’awwudz, dan do’a-do’a yang bersumber dari Nabi saw yang dibaca oleh seorang Muslim untuk dirinya, anaknya, atau keluarganya, untuk mengobati penyakit rohani atau penyakit yang ditimbulkan oleh kejahatan Ain (mata jahat) manusia dan jin, kerasukan syaitan, sihir, ataupun penyakit-penyakit yang bersifat fisik.

Inilah Ruqyah Syar’iyah, tidak sebagaimana yang dibayangkan oleh sebagian orang bahwa ia merupakan bagian dari sihir, sulap, ataupun bid’ah munkar yang tidak mempunyai dasar-dasar yang kuat (sumber) dalam islam.

Oleh karenanya, manakala makna ruqyah syar’iyah ini dipahami secara sempit dan salah di benak mereka, maka mereka pun menuju tukang sihir dan para penipu untuk mencari kesembuhan. Ini sangat berbahaya bagi ‘aqidah seorang Muslim, sebagaimana yang sudah kita ketahui.

Atau bisa jadi, mereka akan mengabaikan beraneka ragam penyakit mereka sampai- sampai mereka merasakan penderitaan dan efek buruk penyakit tersebut dalam jiwa dan kehidupan mereka, di mana hanya Allah yang mengetahui sejauh mana kemudharatan hal ini. Semua ini disebabkan kebodohan dan pelecehan terhadap manfaat ruqyah dalam mengobati penyakit-penyakit tersebut.

MENGAPA HARUS RUQYAH SYAR’IYAH?

Ada beberapa sebab mengapa ruqyah syar’iyah menjadi solusi utama untuk mengatasi gangguan jin, sakit fisik, mental dan lain-lain, ringkasnya adalah sebagai berikut:

  • Ruqyah bagian dari sunnah. Rasulullah saw melakukannya, istri beliau dan para sahabat beliau.
  • Kurangnya dzikir dan membentengi diri dengan wirid. Mayoritas kaum Muslimin pada saat ini, kecuali yang dirahmati Allah, lalai dari dzikir kepada Allah dan lupa membentengi diri mereka dengan dzikir dan do’a, baik berupa dzikir pagi dan petang, dzikir yang berkaitan dengan kondisi dan momen tertentu, dzikir setelah shalat lima waktu, ataupun dengan membaca al-Qur-an, do’a, dan istighfar. Kelalaian ini menyebabkan hilangnya hal-hal yang dapat menjaga seseorang dari ‘ain (mata jahat) dan menjadikan pelaku ‘ain menjadi jera. Akibatnya, ‘ain pun mengenai orang lain, sampai-sampai dari kalangan keluarga sendiri, meskipun pelaku ‘ain sama sekali tidak bermaksud demikian. Peristiwa ini mungkin terjadi saat pelaku ‘ain melihat perkara yang membuatnya takjub, khususnya jika ia tidak mendo’akan keberkahan  ataupun tidak menyebutkan nama Allah pada saat itu.
  • Tersebarnya hasad. Sangat disayangkan, ada sebagian orang yang jika melihat orang lain mendapatkan suatu nikmat dari Allah, baik berupa istiqamah, kecerdasan, ketampanan, harta, ataupun anak, ia merasa iri, dan tidak terpuaskan kecuali setelah menyakiti pihak yang bersangkutan, baik dengan sihir ataupun ‘ain. Semoga Allah melindungi kita dari keburukan hasad dan ain.
  • Ruqyah dapat menyembuhkan sejumlah penyakit, Terkadang suatu penyakit, baik penyakit rohani ataupun jasmani yang dialami seseorang, ataupun salah satu anak dan familinya, sedangkan ia tidak menyadarinya, khususnya ‘Ain. Telah ditegaskan dalam hadits bahwa efek ‘ain sangat cepat menimpa seseorang.

Nabi saw bersabda:

وَأَخْرَجَ مُسْلِمٌ وَأَحْمَدَ وَالتِّرْمِذِيُّ وَصَحَّحَهُ عَنِ ابْنِ عَبَاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ” اَلْعَيْنُ حَقٌّ وَلَوْ كَانَ شَيْءٌ سَابِقُ الْقَدَرِ لَسَبَقَتْهُ الْعَيْنُ ” صححه الألباني في السلسلة الصحيحة ( 1251 ) .

Artinya:

Dari Ibnu Abbas ra, dari Nabi saw beliau bersabda: ‘Ain itu benar adanya. Sekiranya ada sesuatu yang mendahului takdir, ‘ain-lah yang men-dahuluinya. (HR Muslim, Ahmad dan Tirmidzi).

Orang yang terkena ‘ain akan mengalami berbagai macam gangguan dalam hidupnya, Bahkan bisa jadi ia meninggal karenanya, jika ia tidak mengobati dirinya dengan ruqyah syar’iyyah. Disebutkan dalam hadits shahih dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda:

أَكْثَرُ مَنْ يَمُوْتُ مِنْ أُمَّتِيْ – بَعْدَ قَضَاءِ اللهِ وَقَدَرِهِ – بِالْعَيْنِ

Artinya:

“Mayoritas umatku meninggal karena ‘ain setelah ketetapan dan takdir Allah.” (Shahih Al Jami’)

Ibnu Taimiyyah berkata: “Tidak ada suatu jasad yang terlepas dari hasad. Namun, orang yang jelek menampakkan hasad tersebut, sedangkan orang yang mulia menyembunyikannya.”

  • Alasan berikutnya adalah terpenuhinya sarana-sarana yang menyebabkan jin mampu menguasai manusia. Saat ini kebanyakan kaum muslimin berada dalam kondisi dan keadaan yang menyebabkan jin mampu menguasai mereka. Contohnya adalah dengan menyia-nyiakan shalat, tenggelam dalam maksiat, syahwat dan kemunkaran, mengganggu jin di tempat-tempat kediaman mereka, lalai dari dzikir kepada Allah, serta tidak membentengi diri dengan do’a dan dzikir yang bersumber dari al-Qur’an dan as-Sunnah. Sebab-sebab lainnya adalah ketakutan yang sangat ataupun tiba-tiba, kemarahan yang memuncak dalam segala kondisi, kesedihan atau kegembiraan yang mendalam saat menghadapi suatu masalah tertentu.
  • Ruqyah syar’iyyah dan amal-amal shalih lainnya merupakan sebaik-baik jalan yang dapat mengobati Jasmani dan Rohani mengantarkan seseorang kepada kebahagiaan jiwa dan ketentraman hati. Saat ini banyak orang yang mengeluhkan penyakit- penyakit modern, seperti stress, sedih, gundah, depresi, galau dan lain-lain. Obat yang paling mujarab untuk penyakit-penyakit di atas bagi penderitanya adalah ruqyah syar’iyyah, setelah pelaksanaan kewajiban- kewajiban syari’at dan taat kepada Allah.
  • Ruqyah adalah sebaik-baik asbab -setelah Allah- yang membantu seseorang untuk melaksanakan amal shalih dan konsekuen dalam iman. Betapa banyak orang merasa berat untuk melakukan ibadah, sulit menunaikan shalat pada waktunya, melenceng dari hidayah, serta berlebih-lebihan dalam maksiat dan dosa. Sekiranya mereka, dan orang-orang yang semisal mereka mengikuti resep Nabi berupa ruqyah atau mendapatkan petunjuk dalam hal ini tentulah mereka -dengan izin Allah dengan Memilih Ruqyah Syar’iyah in syaa Allah- mendapatkan pertolongan dalam menghadapi perkara-perkara yang menghadang jalan mereka untuk berbuat kebajikan, baik berupa problema ataupun kesulitan. Di samping itu mereka juga mendapatkan pertolongan untuk melaksanakan ketaatan, menjauhi perkara yang haram, serta istiqamah dalam agama.
  • Hasil Ruqyah Syar’iyah aman dan terjamin in Syaa Allah. Kita telah mengalami banyak kerugian berupa harta, waktu, dan usaha yang kita keluarkan untuk mengobati kesehatan jasmani dan rohani di sejumlah rumah sakit ataupun klinik. Sekiranya dikatakan kepada salah seorang dari kita: “Obat untuk penyakitmu ada di ujung dunia,” tentulah ia akan pergi ke sana. Jika dikatakan kepadanya: “harga Obatmu sekian” tentulah ia akan membelinya. Dia tidak berpikir untuk mencari alternatif pengobatan lain yang di dalamnya terdapat Ruqyah Mengobati Jasmani dan Rohani kesembuhan yang haqiqi dan mujarab, yaitu ruqyah syar’iyyah. Padahal ruqyah ini hanya membutuhkan sedikit usaha, waktu, serta kesabaran. Di samping mendapat kesembuhan, jika melakukan ruqyah, ia juga akan mendapatkan pahala. Ia tidak akan mengalami kerugian sedikit pun.

SYARAT-SYARAT  RUQYAH  SYAR’IYAH:

Di tengah masyarakat banyak juga kita temukan para dukun yang sering kali menggunakan ayat-ayat Al Qur’an untuk menjalankan misi sihirnya, seringkali pula hal ini mengecoh masyarakat awam sehingga mereka terjebak dalam perangkap para dukun, mereka tidak bisa membedakan mana yang Dukun mana pula Peruqyah yang berstandar Al Qur’an dan Sunnah, untuk mempermudah kita mengenali para dukun, atau yang berlagak ustadz tapi dukun maka berikut ini kami sebutkan beberapa ciri khas dari pada Ruqyah syar’yah yang sesuai dengan Al Qur’an dan Sunnah:

  • Ruqyah menggunakan firman Allah (Ayat – Ayat Al Qur’an), nama dan sifat-sifat-Nya (Asma’ul Husna), atau ucapan yang bersumber dari Nabi saw.
  • Menggunakan bahasa Arab yang fasih atau ucapan yang diketahui maknanya.
  • Orang yang meruqyah yakin bahwa ruqyah tidak memberi dampak kecuali dengan takdir dari Allah Ta’ala.
  • Ruqyah tidak dilakukan dengan tata cara yang haram atau bid’ah. Seperti melakukan ruqyah di kamar mandi, kuburan, mengkhususkan waktu tertentu untuk ruqyah seperti saat melihat bintang, meruqyah dalam keadaan junub, atau memerintahkan penderita untuk diruqyah dalam keadaan junub dan lain-lain.
  • Pihak yang meruqyah bukanlah penyihir, dukun, atau peramal.
  • Ruqyah tidak mengandung ungkapan atau tata cara yang diharamkan, karena Allah tidak menjadikan perkara yang haram sebagai obat.
  • Membaca Al Qur’an dengan benar sesuai kaedah tajwid yang berlaku.

Apabila ciri-ciri tersebut ada pada diri Peruqyah maka benarlah ia seorang peruqyah, namun bila ciri-ciri ini tidak ada pada diri mereka, maka anda harus hati-hati dengan mereka dikhawatirkan itu praktek ruqyah yang tidak syar’i sehingga tidak memberikan manfaat apa-apa untuk anda atau bahkan mendatangkan jin lainnya kedalam tubuh anda. Wallahu a’lam.

Related posts

Tata Cara Ruqyah Yang Benar

admin

Perselingkuhan: Hukumnya dalam Islam

Dimas Cokro Pamungkas

Do’a Menghindar dari Kesialan

Dimas Cokro Pamungkas

Leave a Comment